Restoran Zaiqa, Bagi Yang Tak Sanggup Bayar Boleh Makan Gratis di Sini

Siapa yang tak mau makan gratis?
Eitss tunggu dulu, tidak semua orang bisa makan gratis di sini.
Bermula dari keprihatinan pemilik restoran terhadap pekerja migran yang kehabisan uang, seorang pemiliki restoran "Zaiqa" yang terletak di Qatar justru memberi makanan secara cuma-cuma alias gratis.

Shadab di depan Restoran Zaiqa Miliknya

Sekilas restoran ini tampak biasa dan tidak ada yang menarik. Namun jika kamu membaca tulisan di depannya maka kamu akan langsung paham perbedaannya. "Jika kamu lapar dan tidak punya uang, makan saja gratis." Tulisan yang tidak bakal diabaikan para pekerja migran di area sekitarnya.

Di Qatar, biaya hidup masih tergolong tinggi. Dapat dibayangkan harga seporsi kari ikan dihargai 6 real Qatar atau setara Rp 25.000, belum termasuk nasi, roti dan minumannya. Sebutir telur seharga 3 real, sayur bayam Palak Paneer 10 real.

Bagi kebanyakan orang pasti menduga bahwa bekerja di negara yang kaya akan minyak tentunya hidupnya akan makmur. Namun lain halnya di Qatar, rata-rata gaji buruh di sana berkisar 4 juta rupiah. Kebanyakan dari mereka bahkan harus mengirim uang ke keluarganya di kampung halaman.
Untuk sekedar menghilangkan lapar, beberapa di antara mereka hanya membeli sepotong roti seharga 1 Real karena malu dan menjaga diri dari meminta-minta.

Shadab Khan, 47, si pemilik restoran adalah seorang pria asal India yang telah tinggal di Qatar lebih kurang 14 tahun. Restoran Zaiqa miliknya dan sepupunya, Nishab, terletak di area industri Jalan 23. Jaraknya 16 kilometer dari Doha. Untuk mencapai area itu, dibutuhkan waktu 40 menit berkendara dari ibu kota Qatar tersebut.

Jika kamu lapar dan tidak punya uang, Silakan makan gratis di sini

Karena tinggal di daeah industri mereka cukup paham akan kehidupan para buruh migran dan terkadang terlambat diupah. Bahkan untuk makanpun mereka terkadang kesulitan. Untuk Itu Shadab dan Nishab memberanikan diri beramal lewat makanan. Bagi siapa saja yang tidak memiliki uang, boleh makan gratis di sini.

Namun budaya malu bagi migran ternyata juga mengakibatkan tidak lantas membuat mereka berbondong-bondong datang ke sana meminta makanan gratis. Banyak di antara mereka yang malu meminta makanan tanpa ada melakukan apapun. Dalam sehari bahkan hanya 2 atau 3 orang yang makan gratis, selebihnya bayar.

Untuk menyiasati hal tersebut Shadab memiliki ide untuk meletakkan kulkas di depan restorannya. Kulkas tersebut tidak dikunci dan berisi makanan lengkap dengan tanggal kadaluarsanya. Jadi barang siapa yang ingin makan tinggal ambil makanannya tanpa harus malu masuk ke dalam restoran.


Baca juga : Fantastis Pria Nigeria ini Raup Omset Senilai 1 Juta Rupiah Hanya Dengan Menjual Indomie

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *