Warkop DKI reborn

Jangkrik Boss...!! Sekilas slogan tersebut cukup akrab di telinga penggemar film di tahun 70-an "Warkop DKI". Namun tidak semua orang yang mengerti apa arti dari "jangkrik bos".

Warkop DKI awalnya disebut Trio DKI. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari wikipedia.org, Trio DKI adalah nama grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI).

Apa sih arti Jangkrik Boss itu Bermula dari salah satu adegan di film Chips DKI. Saat itu bos chips diperankan oleh Dono, sedangkan Kasino dan Indro menjadi anggota. Pada salah satu adegan, Dono selingkuh di hutan, tiba-tiba Kasino muncul. Saat kasino lari, tersandung, eh ternyata jatuh di samping si Boss Dono yang sedang selingkuh. Panik karena ketahuan, Dono langsung nutupin si cewek pake' koran yang tadinya menjadi alas duduk mereka sambil bilang "jangkrik". Kemudian terjadilah percakapan... Kasino : Bos...ngapain di sini? Bos : anu... eh anu... kasino : anunya siapa bos? bos : anu... lagi cari jangkrik kasino : oh cari jangkrik, itu kok ada kakinya bos? (padahal kasino sudah tau kalo si bos mesum/selingkuh) bos : oh ini... keranjang sampah kasino : oh oke bos lanjutin... saya mau cari orong-orong dulu pas mau balik, kasino dipanggil sama si bos dikasih uang goceng buat beli rokok, dan minta kasino supaya gak bilang sama orang" semenjak kejadian itu, tiap kali kasino ketemu si bos... kasino kalo bilang "Jangkrik Bos" langsung dikasih goceng sama bosnya. Kesimpulan, "jangkrik bos" berarti Kasi gue duit kalau tidak rahasia loe gue bongkar. Sama seperti asal muasal kata jangkrik boss di film warkop DKI, pada warkop DKI reborn juga pemeran Kasino memergoki Dono yang sedang berduaan dengan wanita namun bedanya si Boss Dono sedang berduaan di Kantor.

Warkop DKI reborn diperankan oleh Abimana, Vino G Bastian dan Tora Sudiro. Diantara mereka bertiga Abimana terlihat paling totalitas memerankan karakter Dono. Bukan sekadar karena gigi palsu yang ia kenakan, namun dari gerak tubuh serta cara berbicaranya, kita bagaikan benar-benar melihat sosok Dono yang selama ini kita kenal. Saking miripnya, sepanjang film pasti Anda akan bertanya pada diri sendiri, “Abimana itu wajah aslinya yang mana, ya?” dan bisa dijamin, Anda pasti akan kesulitan mengingatnya. Tidak hanya Abimana, Vino G Bastian juga patut diacungi jempol. Cara berbicaranya yang lepas dan sumpah serapah yang diucapkan terlihat cukup mirip dengan Kasino. Namun sayangnya akting Vino terasa gagal ketika dia menyanyikan lagu legendaris Nyanyian Kode. Entah kenapa saya tidak tertawa seperti layaknya saya mendengar nyanyian tersebut dalam film Pintar Pintar Bodoh (1980). Mungkin karena adegan film yang terlalu dipaksakan dan sebenarnya kurang cocok dengan isi lirik lagu. Sementara untuk Tora Sudiro, well, aktingnya sebagai Indro tidak buruk, namun ia seperti memerankan dirinya sendiri. Dengan logat Batak yang kental, akan mengingatkan kamu pada tokoh yang Tora perankan di film Naga Bonar. Mungkin sekian review mengenai Warkop DKI Reborn, apapun ceritanya film ini masih termasuk kategori layak ditonton. Sampai jumpa di lain kesempatan.

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *