Halo sobat komburyok
Beberapa hari belakangan ini daerah Indonesia sering turun hujan.
Mengapa di daerah pegunungan sering turun hujan?
Kenapa hawa pegunungan sejuk, kan dekat matahari?
Apa saja sih Komponen pembentuk hujan?
Sederet tanda tanya sering muncul di benak kita.
Di artikel kali ini kita coba membahas mengenai "Hujan"
Di daerah pegunungan sering terjadi hujan karena uap air yang ada di laut naik ke awan membentuk awan yang jenuh yang dapat menghasilkan hujan, awan bergerak ke daerah2 lain karena hembusan angin. Karena pegunungan posisinya tinggi sehingga dan lebih dekat dengan awan sehingga hujan bisa sering turun di lokasi dataran tinggi tsb.
Lalu apakah di musim kemarau bisa turun hujan?
Secara ilmiah dapat dijelaskan sbb.
Berdasarkan pada lansiran laman Kompas.com beberapa waktu lalu, Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan satu simpulan: Musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Potensi hujan itu berkaitan dengan cuaca, bukan musim.
Jadi hujan di bulan-bulan kemarau memang mungkin saja terjadi, karena hujan itu berkaitan dengan faktor cuaca.
Parameter cuaca yang mendukung terjadinya hujan antara lain suhu, tekanan, dan kelembaban.
Udara yang makin dingin di dataran yang tinggi sebenarnya dipengaruhi oleh tekanan udara di tempat tersebut.
Namanya juga tekanan, maka ini berkaitan dengan berat.
Udara juga memiliki berat dan punya kecenderungan untuk menekan udara di bawahnya. Artinya udara yang di atas (dataran tinggi) memiliki tekanan rendah, sedangkan udara yang dibawah (dataran rendah) mendapat tekanan lebih tinggi. Akibatnya lokasi yang lebih rendah memiliki kerapatan molekul udara yang lebih tinggi. Intinya, molekul udara di dataran rendah menjadi lebih padat, sedangkan di dataran tinggi jadi lebih renggang.
Lalu apa hubungannya molekul udara dengan suhu yang dingin? Semua itu berkaitan dengan teori Gerak Brown (Browning Motion). Jadi ternyata molekul gas itu bergerak terus sepanjang waktu, menghasilkan energi kinetis (energi yang diperoleh karena gerakan). Dan seperti yang dijelaskan di atas, di dataran rendah molekulnya lebih padat daripada dataran tinggi.
Perumpamaannya, bayangkan sebuah ruangan dengan 10 orang yang terus bergerak. Pasti suatu saat menimbulkan tabrakan dan gesekan antar orang bukan?
Menurut hukum fisika, gesekan dan tabrakan akan menimbulkan panas. Sekarang apa yang terjadi bila dengan ruangan yang sama kita tambah menjadi 100 orang, lalu 1000 orang. Pasti semakin padat orang yang ada di ruangan tersebut semakin banyak gesekan yang terjadi bukan?
Begitu pula dengan molekul gas yang ada di sekitar kita.
Kesimpulannya: Semakin tinggi suatu wilayah, tekanan udara makin kecil, energi kinetis makin kecil, gesekan antar molekul udara makin berkurang dan suhu juga makin kecil.
Baca juga : Fenomena Teleportasi & Telekinesis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment