Fakta Ilmiah...Benarkah buang Air Besar dan Buang Air Kecil sebaiknya Jongkok


Ketika kita masuk ke toilet-toilet yang ada di kantor,mall, rumah sakit, dll kita selalu menemukan yang namanya urinoir dan WC model duduk. Memang sekilas kita lihat dengan model toilet seperti ini maka buang air lebih praktis, akan tetapi tahukah anda bahwa buang air kecil secara berdiri dan buang air besar secara duduk tanpa disadari dapat merugikan kesehatan anda.

Buang air kecil berdiri.

Umumnya seorang pria sering buang air kecil secara berdiri. Buang air kecil berdiri memiliki beberapa kerugian yaitu :
1. Pakaian dan alas kaki akan terciprat oleh air kencing sehingga dengan kata lain buang air kecil dengan cara jongkok lebih higienis.
2. Ketika buang air berdiri, air kencing tidak habis seluruhnya dari kandung kemih, sehingga sering kali ketika kita sholat setelah buang air kecil sewaktu ruku' ataupun sujud sisa air kencing ikut keluar. Pada kamar mandi yang jarang dibersihkan sering kita lihat kerak bekas urin menempel pada dinding wc. Nah, coba bayangkan jika kerak tsb menempel pada kandung kemih kita, tentunya penyakit akan datang seperti batu ginjal dan kanker prostat
3. Buang air kecil dengan cara jongkok juga bermanfaat menghindarkan kita dari lemah syahwat. Karena dengan cara jongkok, Otot-otot kemaluan akan lebih terjaga fungsinya, begitu juga peredaran darah di sekitarnya akan menjadi lancar.

Buang air besar duduk.

Banyak di antara kita baik laki-laki maupun perempuan yang BAB secara duduk. Tahukah anda bahwa BAB secara jongkok justru lebih baik, kenapa???
Ketika proses buang air besar, bagian tubuh kita yang paling berperan adalah rectum.
Menurut wikipedia rectum adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses sebelum dikeluarkan.
Pada posisi duduk rectum agak sedikit tertekuk sedangkan pada posisi jongkok rectum pada posisi terlepas sehingga memudahkan dalam BAB.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar ini.

Karena posisi rectum yang lurus sewaktu jongkok maka otot-otot perut tidak membutuhkan energi yang banyak saat BAB sehingga proses "mengeden" tidak terlalu sulit. Hal ini tentunya sangat baik sehingga kita terhindar dari penyakit wasir.
Selain itu waktu yang dibutuhkan untuk BAB juga relatif lebih singkat dan kuman-kuman dari WC tidak mudah naik ke tubuh karena sewaktu jongkok WC memiliki jarak dengan tubuh.

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *