Kisah Mengharukan Tentang Kasih Sayang Ibu Kepada Anaknya, Yang Sayang Ibu Masuk...

Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekret Presiden No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Kini, arti Hari Ibu telah banyak berubah, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu. Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.[4]

Berikut ini kisah sedih seorang Ibu yang sangat menyayangi puterinya.
Seorang anak perempuan bertengkar hebat dengan Ibunya karena terrlambat pulang ke rumah sampai-sampai si anak bertekad untuk pergi keluar rumah meninggalkan ibunya. Dengan hanya bermodalkan pakaian yang melekat di badan dan tanpa membawa uang, si anak mulai berjalan tak tentu arah. "Ibu sudah tak sayang padaku" Gumamnya dalam hati.

Setelah melangkah cukup jauh, apalagi hari itu cukup terik, si anakpun mulai merasakan lapar dan dahaga. Mulai lah iya menyesal kenapa harus pergi dari rumah, ingin rasanya kembali pulang, namun seketika itu juga niatnya untuk pulang buru-buru ditepisnya "Ibu sudah tak sayang padaku" kembali dia memantapkan hati untuk tidak pulang.

Karena rasa lapar yang cukup menyiksanya akhirnya sang anak melihat sebuah warung makanan. Seorang wanita paruh baya menjual aneka jenis makanan, ada nasi goreng, moe goreng, bakso dan masih banyak lagi. Ingin rasanya membeli sedikit makanan, apalah daya karena buru-buru dia tak membawa uang sepeserpun. "Pastilah tak ada orang yang mau memberinya makanan" begitu fikirnya.

Akhirnya sang anak perempuan ini nekat meminta pada pemilik warung. "Bu, saya lapar boleh tidak saya meminta makanannya sedikit saja" ujarnya. Di luar perkiraan, ternyata pemilik warung  justru mengajaknya masuk, membersihkan mejanya lantas memasak sepiring nasi goreng kesukaannya serta menyediakan secangkir es.

Setelah melahap habis makanannya, si anak segera bersyukur dan berterima kasih kepada pemilik warung seraya berkata "Ibu kok baik sekali padahal kita baru kali ini bertemu, ibu memasakkan makanan buatku, tak seperti ibuku di rumah. Kami baru saja berdebat hebat sampai-sampai karena tak tahan aku harus pergi dari rumah".

Ibu pemilik warung tersenyum dan lantas berkata "Bagaimana kamu bisa menganggap saya baik, padahal saya hanya menghidangkan sepiring nasi goreng, sedangkan ibumu yang setiap hari memasakkan makanan buatmu, mencuci pakaianmu, mengusir nyamuk di kala kau terlelap dan masih banyak lagi pengorbanannya yang tak terhitung jumlahnya bahkan kau anggap tidak baik"

Seketika si anak menangis dan menyesali perbuatannya. Seringkali kita sebagai anak merasa ibu kita tidak sayang karena selalu marah. Padahal marahnya itu adalah untuk kebaikan kita dan karena sayangnya kepada kita.







Semoga kisah ini menjadi inspirasi buat kita agar semakin mencintai ibu.
Terkhusus pada hari ibu ini 22 Desember 2016 katakan "I Love You Mom"




No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *