Seorang Remaja Mendapat Kabar Kematian Ibunya Dari Facebook

Jika dengan perantaraan facebook seseorang bisa menemukan jodohnya maka hal itu sudah biasa, namun akan lain halnya jika dengan facebook berita yang diterima adalah kabar duka cita.
Seorang remaja laki-laki mencoba mencari kabar ibunya yang sudah lama dinyatakan hilang namun berita yang didapatnya adalah bahwa ibunya tersebut telah tiada sejak setahun yang lalu di Jerman namun karena kesalahan birokrasi pihak keluarga tidak mendapat kabar duka cita tsb.

Gina Hauenstein, seorang wanita yang berasal dari sebuah desa kecil di bagian utara Swiss, secara resmi telah dinyatakan hilang sejak tahun 2000.

Marco kecil dan ibunya

Pada bulan Januari, anaknya Marco, yang dibesarkan oleh orangtua angkat di negara bagian lain, mengunggah permintaan informasi di Facebook mengenai ibunya yang terakhir dia lihat pada saat bayi.

Kisahnya mengundang perhatian di seluruh Eropa, mendorong penyelidikan baru - sampai polisi Swiss memastikan bahwa jenazah Gina Hauenstein sebenarnya telah ditemukan di perbatasan di Jerman pada 2013.

Kisah kehidupan Marco bermula saat ibunya kecanduan narkoba. Saat itu pula ia mengandung Marco namun kisah ini awalnya tidak diketahui oleh Marco. Belakangan diketahui bahwa selama tahun 1990an Gina Hauenstein menghabiskan waktunya di lokasi perdagangan narkoba yang terkenal di Platzspitz Zurich, Swiss. Di kota ini para pecandu dapat membeli heroin di pusat kota dan menginjeksinya secara terbuka.

Gina Hauenstein hilang sejak tahun 2000

Pencarian Marco Hauenstein menarik perhatian media.

Ketika Marco lahir pada 1997, ibunya telah menjadi seorang pecandu, dan harus menghabiskan bulan-bulan pertamanya di rumah sakit dengan menggambar dan pemulihan diri.
Meski ibunya mengunjunginya dari waktu ke waktu, dia tidak pernah hidup dengannya, dan ketika Marco berusia tiga tahun, dia menghilang.

Meskipun Marco menggambarkan masa kecilnya dengan orangtua angkatnya, bahagia, dia mengatakan pertanyaan tentang keluarga kandungnya "selalu ada dalam pikirannya".

Kisah awal mula pncarian ibunya dimulai saat ia berusia sekitar 16 tahun, dan dia mulai bertanya kepada dewan kota lokal di wilayah Swiss tempat ibunya berasal. Dia juga melakukan penyelidikan bersama polisi.

Tidak ada informasi yang muncul. Polisi mengatakan meski pencarian dilakukan di Swiss dan seluruh Eropa, jejak ibunya tak pernah ditemukan.

Laman facebook marco selalu penuh oleh pesan

Upaya pencarian oleh Marco itu mulai mendapatkan perhatian ketika Marco menggungahnya ke Facebook - unggahan itu dibagikan selama ribuan kali hanya dalam beberapa kali - kemudian polisi Swiss memulai melihat kembali catatan mereka.

Mereka menemukan bahwa pada 2013 telah dikontak oleh polisi Jerman, yang menyampaikan bahwa tulang manusia telah ditemukan di sebuah desa di perbatasan tak jauh dari kampung halaman Gina Hauenstein di Swiss.

Hasil uji forensik yang dilakukan oleh penyelidik Swiss memastikan tulang itu milik Gina.
Polisi lokal di kotanya diinformasikan pada 2015, tetapi secara misterius informasi itu tidak pernah menjangkau baik keluarga Gina atau otoritas Jerman menyelidiki jasad tersebut.
Pekan ini, polisi Swiss mengunjungi Marco dan menyampaikan informasi tersebut, meminta maaf atas kesalahan yang mereka sebut tidak seharusnya terjadi.

Marco, yang dengan sabar melayani banyak permintaan wawancara ketika dia pertama kali mengunggah permohonan itu melalui Facebooknya pada empat minggu yang lalu, saat ini membutuhkan waktu untuk diriya sendiri untuk menerima kenyataan setelah mendengar berita tersebut.

Dia belum mengunggah sesuatu di Facebook sejak Januari lalu. Ketika semua tidak berjalan menyenangkan seperti yang dia harapkan, setidaknya ada satu perkembangan positif.
"Danke! Thank you! Merci!" tulis dia, ""Terimakasih untuk bantuan Anda, pada 20 Januari, saya akhirnya dapat bertemu dengan paman dan nenek saya untuk pertama kalinya. Itu merupakan momen yang sangat emosional.
"Setidaknya saya kembali memiliki sebagian keluarga saya !"tutupnya.