Bambu ini berasal dari Myanmar dan Thailand. Ciri khusunya adalah buku-buku bagian bawah mengandung akar hawa yang pendek-pendek dan menggerombol. Cabangnya hanya terdapat pada buku-buku bagian atas. Pelepah buluhnya melebar dan miangnya berwarna cokelat hitam. Daun pelepah buluh berbentuk bulat telur dengan ujung yang meruncing. Panjangnya sekitar sembilan centimeter.
Bambu ini berukuran sangat besar dan menjulang ke langit |
Di Indonesia bambu memiliki banyak kegunaan, mulai dari membuat aneka macam keranjang, kursi, bahan penyangga bangunan sebelum dicor bahkan sampai anaknya atau rebungnya pun bisa dimakan sebagai sayuran.
Di Jawa, bambu ini belum banyak ditanam. Koleksi yang cukup baik adalah di Kebun Raya Bogor. Koleksi itu didatangkan dari Burma (Myanmar sekarang) kira-kira tahun 1900. Di daerah asalnya bambu ini dimanfaatkan untuk tempat mengambil air. Sedangkan rebungnya diketahui bisa dikonsumsi sebagai sayuran.
Dengan mendapatkan jenis bambu raksasa ini tentu hasil yang kita dapatkan juga semakin besar karena dapat dibuat bahan jadi yang lebih banyak.
Bambu ini dapat ditanam dengan menanam potongan buluhnya. Hal ini pernah dilakukan di Kebun Raya Bogor dan hasilnya cukup baik. Sedangkan perbanyakan dengan rimpang belum banyak dilakukan. Belum pernah ada catatan bahwa bambu ini menghasilkan bunga, seperti halnya bambu betung (Dendrocalamus asper), dan juga pertumbuhannya lambat.
Selain bahan bangunan, batang bambu bisa dipakai untuk konstruksi pipa air, perlengkapan perahu, cinderamata (rajutan,topi), produksi kertas, perlengkapan rumah (papan, dinding, lantai, atap, pintu, rak buku). Penanaman dalam jumlah banyak dan bergerombol dapat mengurangi erosi tanah.
Baca juga : Menarik....!!! Begini Proses Pembuatan Kaligrafi Di atas Sebuah Batu Menggunakan Bor Otomatis
No comments:
Post a Comment